- BB

Pertumbuhan anak merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kecukupan energi protein. Anak-anak yang kekurangan makanan bergizi akan memiliki keterbatasan fisik, mental dan intelektual. Hal ini juga akan menyebabkan efek yang merugikan pada prestasi belajar mereka di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pertumbuhan anak (Z skor BB/U dan TB/U yang berkesinambungan) umur 5-8 tahun dan prestasi belajarnya. studi kohort histori (cohort retrospective)ini memiliki total sampel 44 anak umur 5-8 tahun. Berdasarkan z skor BB/U, anak dibagi dalam dua kelompok, pertumbuhan tidak baik dan pertumbuhan baik. 23 anak (52,3%) masuk dalam kelompok pertumbuhan tidak baik, sedangkan 21 anak (47,7%) masuk dalam kelompok pertumbuhan baik. Berdasarkan z skor TB/U, anak dibagi dalam kelompok pertumbuhan tidak baik(pendek)dan pertumbuhan baik. Sebanyak 18 anak(40,9%)dalam kelompok pertumbuhan tidak baik (pendek) dan 26 anak dalam kelompok pertumbuhan baik. Sebagian besar anak (70,5%) memiliki prestasi belajar yang cukup berdasarkan nilai rata-rata Matematika dan Bahasa Indonesia. Terdapat dua kelompok anak berdasarkan prestasi belajarnya, yaitu kurang dan cukup. Tidak ada hubungan antara pertumbuhan anak (BB/U) dan prestasi belajarnya berdasarkan tes chi-square (p=0,391) dengan angka risiko relatif 0,57. Terdapat hubungan yang signifikan antara pertumbuhan anak (TB/U) dan prestasi belajarnya berdasarkan tes chi-square (p=0,003)dengan angka risiko relatif 4,8. Penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan pada waktu lampau. Kata Kunci:

0 komentar:

Posting Komentar